Masih ingatkah Anda kejadian viral ketika Refal Hady salah posting di story Instagram karena mengira itu adalah second account-nya? Atau video ‘Emak-Emak Rebutan Rendang di Kondangan’ dan pengumuman Bu Siska gantung panci yang sempat ramai di media sosial? Pada akhirnya, terungkap bahwa semua ini adalah bagian dari strategi marketing suatu brand.
Contoh-contoh di atas ini bisa disebut sebagai strategi viral marketing. Viral marketing adalah strategi promosi untuk membuat suatu konten atau iklan tersebar luas dengan cepat dimana strategi ini mengandalkan audiens untuk menjadi promotor mereka. Namun, apakah strategi viral marketing ini benar-benar efektif? Yuk, simak lebih dulu kelebihan dan kekurangan dari viral marketing ini!
Kelebihan Viral Marketing
1. Meningkatkan brand awareness
Dengan menggunakan viral marketing, brand dapat menjangkau banyak audience dengan waktu yang lebih cepat. Viral marketing memanfaatkan Word of Mouth (WOM) yang membuat brand Anda jadi semakin banyak dikenal sehingga brand awareness pun meningkat.
2. Menimbulkan rasa penasaran
Semakin viral suatu brand, audience juga akan semakin penasaran dengan brand Anda. Rasa penasaran ini dapat mendorong mereka untuk membeli dan mencoba brand Anda.
3. Lebih hemat biaya
Viral marketing mengandalkan audiens untuk menyebarkan konten mereka. Ketika konten Anda viral, konten Anda akan otomatis tersebar dengan sendirinya secara terus menerus tanpa perlu mengeluarkan biaya lagi.
1. Viral karena alasan yang salah
Roda utama viral marketing adalah word of mouth dari audiens. Audiens bisa saja melihat konten Anda dengan sudut pandang yang berbeda dari apa yang Anda inginkan. Konten yang Anda buat bisa saja malah menjadi viral karena alasan yang kurang bagus.
2. Lebih sulit untuk diukur dan diprediksi
Upaya pemasaran harus terukur untuk menentukan nilai yang dapat diperoleh darinya. Namun, hasil akhir dari viral marketing tidak dapat terukur dan diprediksi dengan tepat dan detail. Kita tidak tahu berapa lama hingga upaya marketing kita bisa menjadi viral dan apakah upaya viral marketing kita benar-benar memberikan dampak.
3. Kurang bisa dikontrol
Ketika konten sudah menjadi viral, Anda tidak bisa mengatur bagaimana orang akan berinteraksi dengan konten Anda. Apabila terjadi masalah dan konten Anda menjadi viral secara negatif, hal itu bisa berdampak langsung terhadap brand Anda dan akan lebih sulit dikontrol.
Pada akhirnya, semuanya kembali ke tujuan Anda. Jika Anda ingin meningkatkan brand awareness dan engagement secara instan, viral marketing bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, jika Anda ingin awareness ini bertahan lama, brand Anda harus memiliki brand identity yang kuat.