3 Tips Branding Terinspirasi dari TikTokers Viral

Siapa yang tidak kenal Sisca Kohl, Kak Jill, dan Mursid? Tiga orang ini mendadak terkenal setelah konten mereka viral di TikTok. Apa yang membuat mereka viral? Sisca Kohl, Kak Jill, dan Mursid memiliki branding yang kuat sehingga mereka mudah diingat oleh audience. Strategi branding yang dilakukan oleh para TikTokers ini juga bisa diimplementasikan untuk brand kamu. Berikut ini beberapa tips branding agar brand kamu terus diingat oleh audience.

1. Jadilah berbeda dari kompetitor

Tonjolkan unique selling point (USP) dari produk yang dimiliki oleh brand kamu. Pastikan kamu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kompetitor kamu. Seperti apa unique selling point yang dapat kita tonjolkan? Kita bisa lihat contohnya dari Kak Jill dan Sisca Kohl.

Di setiap videonya, Kak Jill selalu tampil dengan makeup dan gaya rambut yang selalu sama. Gaya rambut dan makeup yang unik inilah yang membuat Kak Jill berbeda dari TikToker lainnya. Ditambah lagi dengan caranya berjualan gorden dengan menghitung gelombang, hal ini juga menjadi USP dari Kak Jill. Contoh lainnya dari unique selling point adalah Sisca Kohl yang senang melakukan eksperimen makanan seperti membuat berbagai macam makanan menjadi es krim. Selain itu, Sisca Kohl juga sering melakukan mukbang makanan-makanan yang unik dan mahal.

2. Gunakan jargon yang mudah diingat

Jargon ini bisa berupa suatu kalimat, kata atau slogan yang selalu diucapkan secara berulang. Pastikan jargon ini catchy agar lebih mudah diingat oleh audience. Beberapa contohnya bisa kita lihat dari Sisca Kohl dan Mursid. Sisca Kohl dengan ‘Mari kita coba!’dan Mursid dengan ‘Lejat dan bergiji’. Kalimat-kalimat ini hampir selalu ada di setiap konten mereka. Oleh karena itu, setiap audience mendengar kalimat-kalimat tersebut, mereka akan otomatis teringat dengan Sisca Kohl dan Mursid. Hal ini pun bisa kita terapkan untuk brand kita.

3. Konsisten dengan image yang sudah dibentuk

Setelah melakukan branding untuk brand kita, kita harus konsisten dengan image yang telah kita bangun. Apabila kita konsisten, branding kita akan semakin kuat dan audience juga semakin mengingat kita. Audience pun akan mengasosiasikan kita dengan image tersebut. Contohnya adalah Sisca Kohl dengan image orang kaya yang suka bereksperimen dengan makanan yang sudah kuat melekat pada dirinya. Kak Jill dengan image penjual gorden yang punya cara jualan yang unik juga merupakan contoh lainnya.